INFO ODONG-ODONG, SILAHKAN HUBUNGI ADMIN
SMS : 08997406556
TELEPON : 081381180643
Home » » Pria Usia 42 & 39 Tahun Bertingkah Seperti Bayi Karena Penyakit Langka

Pria Usia 42 & 39 Tahun Bertingkah Seperti Bayi Karena Penyakit Langka


Rabu, 02/05/2012 10:33 WIB 
Putro Agus Harnowo - detikHealth

img


Jakarta, Dua pria bersaudara usia 42 dan 39 tahun mengalami kondisi aneh karena berperilaku seperti anak kecil dan bayi. Bak film 'Benjamin Button' keduanya mengalami kemunduran mental dari normal menjadi balita.

Jika normalnya orang-orang semakin bertambah umur semakin dewasa, maka kedua bersaudara ini justru terbalik siklus pertumbuhan mentalnya.

Kondisi ini sekilas mirip seperti yang diceritakan dalam film 'Benjamin Button', di mana sang tokoh utamanya terlahir tua kemudian tumbuh menjadi semakin muda dan akhirnya menjadi bayi.

Namun pada kasus di Inggris ini, kondisi fisiknya tidak mengalami pembalikan siklus, melainkan saraf-saraf otaknya yang terganggu sehingga perilaku dan mentalnya saja yang terpengaruh.

Pada tahun 2011, Matthew Clark (39 tahun) dan Michael Clark (42) didiagnosis mengidap leukodystrophy terminal, yaitu kelainan saraf yang umumnya hanya mempengaruhi bayi baru lahir.

Pada penyakit ini, pertumbuhan selubung saraf mielin terganggu sehingga menimbulkan gangguan di otak, sistem saraf dan tulang belakang.

Sebelum didiagnosis, kakak beradik ini memiliki pekerjaan dan hubungan yang normal sampai perilakunya berubah menjadi seperti anak kecil. Bahkan, keduanya sudah sampai pada titik di mana harus diasuh orangtua dan diperlakukan layaknya anak-anak.

Dokter memperkirakan bahwa Michael dengan usia 42 tahun yang pernah menjabat sebagai resimen di Royal Air Force ini sekarang memiliki usia mental layaknya bocah berusia 10 tahun. Dia suka menonton kartun dan tertawa terus-menerus.

Sedangkan Metthew dengan usia 39 tahun pernah bekerja di sebuah pabrik keripik dan memiliki seorang anak perempuan berusia 19 tahun, kini berperilaku seperti balita.

Orangtua dari kedua bersaduara ini, Anthony Clark (63 tahun) dan Christine Clark (61 tahun) mengatakan bahwa mereka harus menyisihkan simpanan pensiunnya untuk merawat kedua anaknya yang malang ini.

Anthony mengatakan bahwa rutinitas keluarganya saat ini diisi dengan anak-anaknya yang bermain permainan papan, menonton kartun dan membaca komik. Saat ini, kedua bersaudara tersebut sangat menggemari permainan ular dan tangga dan Monopoli. Tapi untuk makanan, keduanya suka makan keripik.

"Kedua anak saya menggemari film kartun, terutama Smurf dan Alice in Wonderland. Matthew menyukai film Back to The Future epsidode pertama, tapi tidak suka yang episode kedua dan ketiga. Seperti halnya anak-anak, jika tidak suka dia langsung berdiri dan pergi begitu saja," kata Anthony seperti dilansirMedicalDaily.com, Rabu (2/5/2012).

Orangtua dan saudara mulai memperhatikan ada yang aneh pada kedua bersaudara ini sejak tahun 2007. Anthony mengatakan bahwa ia biasanya menelepon Matthew dan Michael seminggu sekali dan mengirim SMS pada hari-hari besar. Kedua bersaudara ini pada mulanya berhenti membalas SMS atau menelpon balik.

Ketika Matthew kehilangan pekerjaan di pabrik setelah ditinggalkan istrinya, ia begitu bingung sampai duduk di sebuah ruangan hanya dengan lilin di malam hari tanpa makanan atau listrik selama 2 minggu karena tidak tahu bagaimana caranya.

Michael kehilangan pekerjaannya karena dikeluarkan setelah terjatuh dan lututnya cedera. Ia kemudian beralih profesi menjadi pembuat lemari. Tapi ia sekarang telah kehilangan semua keterampilannya ia diusir dari apartemen karena tidak dapat mengurus diri sendiri.

Setelah tidur di taman selama 3 minggu, ia menemukan sebuah dapur umum dan bertemu dengan orang-orang yang mengirimnya ke dokter setelah menyadari ada yang salah dengan diri Michael. Dokter akhirnya melakukan scan MRI dan mendiagnosis Michael memiliki kelainan saraf.

Ketika para dokter bertanya kepada Michael apakah punya saudara kandung, dia menjawab punya saudara. Dokter kemudian melakukan tes serupa pada Matthew dan menemukan bahwa dia memiliki hal yang sama seperti kakanya.

Dokter mengira tidak ada orang lain yang memiliki kondisi ini, namun mereka kemudian menemukan bahwa ada 100 orang dewasa di Inggris yang mengalami kondisi serupa. Sebelumnya, tidak ditemukan ada kasus kelainan ini yang menyerang 2 saudara kandung.

"Keduanya sangat kekanak-kanakan. Matthew pergi suatu hari dan membeli satu set mainan kereta api dan Mr Potato Head. Dia juga sering menjerit, berteriak dan mengatakan 'Saya tidak tahu apa yang saya lakukan', terlihat seperti orang dewasa yang mengamuk layaknya balita. Tidak ada yang bisa kami lakukan dan kami merasa tak berdaya," kata Anthony.

Myelin Project mendanai penelitian mengenai penyakit ini dalam upaya untuk menemukan pengobatan leukodystrophy karena hanya sedikit yang diketahui tentang penyakit ini.

"Para ahli memperkirakan bahwa hanya ada 1 dari 3 miliar kemungkinan dua orang yang membawa gen kemudian menikah dan memungkinkan anak-anaknya mengalami leukodystrophy yang dimiliki orang tuanya. Jika kedua orang tua membawa gen resesif, maka anak-anak memiliki kemungkinan 1 dibanding 4 terserang penyakit itu," kata CEO Myelin Project, Lynda Carthy.

(pah/ir
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

Saya membutuhkan kritik dan saran anda mengenai Blog saya dan Artikel ini
Tolong gunakan bahasa yang sopan!
Terima Kasih.
:)

Klik iklan dibawah untuk donasi ke blog ini sebesar Rp300 (Hanya berlaku sekali) Terima kasih! :))

Translate here

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Roda Hidup Odong-Odong - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger