Huffingtonpost.co.uk
SENIN, 21 MEI 2012 | 07:40 WIB
TEMPO.CO , Rio De Janeiro - Tim yang terdiri dari lima dokter di rumah sakit bersalin di Santa Isabel menuai akibat dari perbuatannya. Mereka kini dalam penyelidikan polisi setelah mematahkan leher bayi yang mereka tolong persalinannya. Sang ibu, 22 tahun, mengaku mendengar suara tulang dipatahkan saat persalinan.
Insiden mengerikan terjadi setelah bayi seperti ''terjebak'' saat dilahirkan. Sementara kepala terlepas, tubuh bayi tetap tertinggal di dalam rahim ibunya.
Gilmara Azevedo dos Santos, sepupu wanita itu, mengatakan kepada Brazil Globo, bahwa sang ibu mengalami banyak rasa sakit dan ketidaknyamanan selama proses persalinan. "Dokter terus mendorong pada perutnya, mencoba segala cara agar bayi keluar," katanya. "Lalu pada satu titik, dia mendengar suara keras dan salah satu dokter berkata, ''Marcos, apakah kau gila?''."
Ia mengatakan ibu bayi itu bertanya apa yang terjadi tetapi tidak mendapatkan jawaban. Dia kemudian menjalani operasi caesar untuk mengeluarkan bayi tanpa kepala.
"sepupu saya benar-benar hancur, seluruh keluarga shock. Dia masih sakit. Pada akhirnya mereka harus mengoperasinya untuk mengambil mayat anaknya," katanya.
Direktur rumah sakit, Debora Leite, mengatakan bahwa komite profesional telah dibentuk untuk menyelidiki kematian bayi. Keluarga itu menegaskan mereka akan tetap meneruskan kasusnya melalui jalur hukum
.
Insiden mengerikan terjadi setelah bayi seperti ''terjebak'' saat dilahirkan. Sementara kepala terlepas, tubuh bayi tetap tertinggal di dalam rahim ibunya.
Gilmara Azevedo dos Santos, sepupu wanita itu, mengatakan kepada Brazil Globo, bahwa sang ibu mengalami banyak rasa sakit dan ketidaknyamanan selama proses persalinan. "Dokter terus mendorong pada perutnya, mencoba segala cara agar bayi keluar," katanya. "Lalu pada satu titik, dia mendengar suara keras dan salah satu dokter berkata, ''Marcos, apakah kau gila?''."
Ia mengatakan ibu bayi itu bertanya apa yang terjadi tetapi tidak mendapatkan jawaban. Dia kemudian menjalani operasi caesar untuk mengeluarkan bayi tanpa kepala.
"sepupu saya benar-benar hancur, seluruh keluarga shock. Dia masih sakit. Pada akhirnya mereka harus mengoperasinya untuk mengambil mayat anaknya," katanya.
Direktur rumah sakit, Debora Leite, mengatakan bahwa komite profesional telah dibentuk untuk menyelidiki kematian bayi. Keluarga itu menegaskan mereka akan tetap meneruskan kasusnya melalui jalur hukum
.
0 comments:
Posting Komentar
Saya membutuhkan kritik dan saran anda mengenai Blog saya dan Artikel ini
Tolong gunakan bahasa yang sopan!
Terima Kasih.
:)