Setelah gagal mendaftar sebagai pelatih Birmingham City, Roberto Di Matteo terpilih menjadi asisten bagi pelatih baru Chelsea Andre Villas-Boas pada 29 Juni 2011. Zimbio.com
TEMPO.CO, Munich - Sukses Chelsea meraih trofi Liga Champions 2011-2012 mau tak mau menoleh ke nasib sang pelatih bertangan dingin, Roberto Di Matteo. Apalagi, di ujung kemenangan itu, tampak Di Matteo saling mengumbar kegembiraan dan pelukan hangat dengan si pemilik Chelsea, Roman Abramovich.
Meski begitu, nasib caretaker berpaspor Italia ini tetap belum jelas. Apakah Di Matteo tetap melatih The Blues selamanya atau sementara setelah dipecatnya Andre Villas-Boas beberapa bulan lalu. Seusai pertandingan, sang pelatihcaretaker ini juga emoh ditanya soal masa depannya di Stamford Bridge. (Baca: Nasib di Matteo Usai Final Champions)
“Yang penting Chelsea menang," kata Di Matteo seperti dikutip BBC, Minggu, 20 Mei 2012 dinihari. "Masa depan saya tidak penting. Apa pun yang klub putuskan, saya akan menghormati.”
Di Matteo juga ogah menjelaskan apa yang dibicarakan antara dirinya dan Abramovich di Allianz Arena dinihari tadi. "Saya tidak bisa menjelaskan apa yang kami bicarakan secara terbuka," kata Matteo. "Yang jelas, bagaimana masa depan saya nanti, saya akan menerimanya. Ini malam yang bersejarah bagi klub kami.”
Di Matteo adalah gelandang Chelsea pada kurun 1996-2002. Dia juga pernah membela tim nasional Italia sebanyak 34 kali. Catatannya yang paling menarik sebagai pemain adalah ketika mencetak gol untuk Chelsea pada final Piala FA 1996/1997 melawan Middlesbrough. Pria berambut cepak ini melakukannya dari jarak sekitar 29 meter dan pada detik ke-42! (baca: Resep Sukses Di Matteo: 'Pizza' Kuno ala London)
Sebagai pelatih, Di Matteo baru dua kali menangani klub sebelum Chelsea, yaitu Milton Keynes Dons di Divisi Championship serta membawa West Bromwich Albion berpromosi ke Liga Primer. Di Matteo lantas dipecat dari Albion, Februari 2011. Abramovich kemudian mengangkatnya menjadi asisten Villas-Boas. Belakangan, Abramovich memilihnya setelah mendepak Villas-Boas gara-gara mereka ditundukkan Napoli 1-3 pada laga pertama 16 besar.
Dalam komando Di Matteo, Chelsea membalikkan keadaan. Total, selama dipegang pria kelahiran Schaffhausen, Swiss, ini, The Blues menang berturut-turut hingga akhirnya membawa trofi Liga Champions di musim ini. Dengan kesuksesannya sejauh ini, Di Matteo tak boleh dipandang sebelah mata, meski statusnya sekadar pelatih sementara alias caretaker. Dan bukan tak mungkin Di Matteo beroleh status baru di Chelsea musim depan: pelatih tetap.
Di Muenchen, Di Matteo membuktikan janjinya. Di ulang tahunnya yang ke-42, Sabtu, 19 Mei 2012, Di Matteo meminta timnya membuat sejarah. “Bermain melawan tim terbaik di dunia adalah tantangan terbesar bagi setiap pelatih,” katanya. Mengulang caracatenaccio atau bukan, keunggulan Chelsea harus dipertahankan
.
Meski begitu, nasib caretaker berpaspor Italia ini tetap belum jelas. Apakah Di Matteo tetap melatih The Blues selamanya atau sementara setelah dipecatnya Andre Villas-Boas beberapa bulan lalu. Seusai pertandingan, sang pelatihcaretaker ini juga emoh ditanya soal masa depannya di Stamford Bridge. (Baca: Nasib di Matteo Usai Final Champions)
“Yang penting Chelsea menang," kata Di Matteo seperti dikutip BBC, Minggu, 20 Mei 2012 dinihari. "Masa depan saya tidak penting. Apa pun yang klub putuskan, saya akan menghormati.”
Di Matteo juga ogah menjelaskan apa yang dibicarakan antara dirinya dan Abramovich di Allianz Arena dinihari tadi. "Saya tidak bisa menjelaskan apa yang kami bicarakan secara terbuka," kata Matteo. "Yang jelas, bagaimana masa depan saya nanti, saya akan menerimanya. Ini malam yang bersejarah bagi klub kami.”
Di Matteo adalah gelandang Chelsea pada kurun 1996-2002. Dia juga pernah membela tim nasional Italia sebanyak 34 kali. Catatannya yang paling menarik sebagai pemain adalah ketika mencetak gol untuk Chelsea pada final Piala FA 1996/1997 melawan Middlesbrough. Pria berambut cepak ini melakukannya dari jarak sekitar 29 meter dan pada detik ke-42! (baca: Resep Sukses Di Matteo: 'Pizza' Kuno ala London)
Sebagai pelatih, Di Matteo baru dua kali menangani klub sebelum Chelsea, yaitu Milton Keynes Dons di Divisi Championship serta membawa West Bromwich Albion berpromosi ke Liga Primer. Di Matteo lantas dipecat dari Albion, Februari 2011. Abramovich kemudian mengangkatnya menjadi asisten Villas-Boas. Belakangan, Abramovich memilihnya setelah mendepak Villas-Boas gara-gara mereka ditundukkan Napoli 1-3 pada laga pertama 16 besar.
Dalam komando Di Matteo, Chelsea membalikkan keadaan. Total, selama dipegang pria kelahiran Schaffhausen, Swiss, ini, The Blues menang berturut-turut hingga akhirnya membawa trofi Liga Champions di musim ini. Dengan kesuksesannya sejauh ini, Di Matteo tak boleh dipandang sebelah mata, meski statusnya sekadar pelatih sementara alias caretaker. Dan bukan tak mungkin Di Matteo beroleh status baru di Chelsea musim depan: pelatih tetap.
Di Muenchen, Di Matteo membuktikan janjinya. Di ulang tahunnya yang ke-42, Sabtu, 19 Mei 2012, Di Matteo meminta timnya membuat sejarah. “Bermain melawan tim terbaik di dunia adalah tantangan terbesar bagi setiap pelatih,” katanya. Mengulang caracatenaccio atau bukan, keunggulan Chelsea harus dipertahankan
.
0 comments:
Posting Komentar
Saya membutuhkan kritik dan saran anda mengenai Blog saya dan Artikel ini
Tolong gunakan bahasa yang sopan!
Terima Kasih.
:)