Sebastianus Epifany - Okezone
Minggu, 22 April 2012 07:07 wib
BARCELONA - Legenda Barcelona, Johan Cruyff, memaparkan bahwa kondisi fisik bukanlah halangan bagi seorang pesepakbola untuk memiliki karir cemerlang. Hal ini terbukti bila melihat gelandang Barcelona seperti Xavi Hernandez dan Andres Iniesta.
Dua gelandang ini tidak memiliki tubuh tinggi besar dan kuat. Namun keduanya mampu tampil sebagai dinamo permainan Barcelona dan membuat timnya merajai Eropa. Siapa sangka, ternyata sebelum dua orang tersebut, Pep Guardiola juga sempat tidak dipercaya mampu menjadi pemain hebat karena memiliki badan yang lemah.
“Banyak orang mengatakan bahwa sebelum dewasa, ‘Anda tidak cukup besar dan cukup kuat untuk berubah menjadi seorang pesepakbola’. Mereka (Xavi, Iniesta, dan Guardiola) mungkin tidak punya cukup kesempatan untuk itu,” ungkap Cruyff, dilansir dari Goal, Minggu (22/4/2012).
“Guardiola secara fisik sangat lemah. Bagaimanapun, saya mempromosikan dirinya ke tim pertama. Sejak saat itu, para pelatih Barcelona mulai mengerti bahwa yang menjadi perhatian adalah bola (bukan kondisi fisik pemain),” tambahnya.
Pada akhirnya pemuda yang dianggap lemah tersebut berhasil menjadi gelandang jangkar Barcelona, bahkan menjadi kapten di sana. Kini setelah pensiun dan menjadi pelatih, Guardiola menjadi orang yang tidak menilai pemain dari fisik saja.
“Apa yang saya suka dari dia (Guardiola) adalah dia melihat hal lebih dalam dibanding orang lain. Bagaimana anda bisa membayangkan Javier Mascherano bisa bermain di jantung pertahanan?,” pungkas Cruyff.
(seb)
Dua gelandang ini tidak memiliki tubuh tinggi besar dan kuat. Namun keduanya mampu tampil sebagai dinamo permainan Barcelona dan membuat timnya merajai Eropa. Siapa sangka, ternyata sebelum dua orang tersebut, Pep Guardiola juga sempat tidak dipercaya mampu menjadi pemain hebat karena memiliki badan yang lemah.
“Banyak orang mengatakan bahwa sebelum dewasa, ‘Anda tidak cukup besar dan cukup kuat untuk berubah menjadi seorang pesepakbola’. Mereka (Xavi, Iniesta, dan Guardiola) mungkin tidak punya cukup kesempatan untuk itu,” ungkap Cruyff, dilansir dari Goal, Minggu (22/4/2012).
“Guardiola secara fisik sangat lemah. Bagaimanapun, saya mempromosikan dirinya ke tim pertama. Sejak saat itu, para pelatih Barcelona mulai mengerti bahwa yang menjadi perhatian adalah bola (bukan kondisi fisik pemain),” tambahnya.
Pada akhirnya pemuda yang dianggap lemah tersebut berhasil menjadi gelandang jangkar Barcelona, bahkan menjadi kapten di sana. Kini setelah pensiun dan menjadi pelatih, Guardiola menjadi orang yang tidak menilai pemain dari fisik saja.
“Apa yang saya suka dari dia (Guardiola) adalah dia melihat hal lebih dalam dibanding orang lain. Bagaimana anda bisa membayangkan Javier Mascherano bisa bermain di jantung pertahanan?,” pungkas Cruyff.
(seb)
0 comments:
Posting Komentar
Saya membutuhkan kritik dan saran anda mengenai Blog saya dan Artikel ini
Tolong gunakan bahasa yang sopan!
Terima Kasih.
:)