INFO ODONG-ODONG, SILAHKAN HUBUNGI ADMIN
SMS : 08997406556
TELEPON : 081381180643
Home » » Odong-Odong (Puisi)

Odong-Odong (Puisi)


  
Di gang sempit jalan pinggiran Kota Jakarta

Lelaki kecil menangis tersedu, menarik ujung baju perempuan dewasa

Mengiba belas kasih penuh rajuk

Di sudut emperan rumah petak, lelaki dewasa sibuk memainkan sendok dan adonan dalam api

Sesekali berteriak, mencoba redakan lengkingan lelaki kecil


Berkerumun bocah-bocah sebaya, menutupi tubuh langsing lelaki dewasa

Menanti hidangan spesial, kerak telur olahan koki jalanan


Masih di sudut emperan pada gang sempit

Suara tangis terhenti seketika

Lelaki kecil tertawa riang, bersorak dalam odong-odong

Sementara lelaki dewasa kian sibuk berteriak jajakan dagangan

Demi selembar dinar bekal energi esok hari


Bernyanyi, berputar, menari

Odong-odong membawanya pergi

Tak pernah tahu apa yang terjadi, tiada mengerti arti sebutir nasi

Perempuan dewasa tersenyum bahagia, 

sesekali memandang lelaki dewasa sambil betulkan setagen pertanda melonggarnya pengikat lapar


Lelaki dan perempuan dewasa terlihat bangga

Berdiri sodorkan lembar-lembar keringat untuk sebuah putaran odong-odong



Ngawi, 21 Februari 2012


Repita Hadi. WR & WSC.
Redaktur: Miftahul Falah
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

Saya membutuhkan kritik dan saran anda mengenai Blog saya dan Artikel ini
Tolong gunakan bahasa yang sopan!
Terima Kasih.
:)

Klik iklan dibawah untuk donasi ke blog ini sebesar Rp300 (Hanya berlaku sekali) Terima kasih! :))

Translate here

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Roda Hidup Odong-Odong - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger